Bagaimana? Sudah coba mencintaiku belum? Atau bahkan sudah?
In
Payah
Sudah kubilang padanya jangan pernah menitipkan itu pada siapapun.
Sekali ku cakap, dua kali kau cerita.
Ku bilang pada batu, "stt batu, kurindu padanya, ku titip rindu."
Batu diam.
Ku diam.
Ku berjalan lagi.
Ku cerita pada dedaunan "hey daun, kemarin kulihat dia bukan denganku, ku harus bagaimana? Apa diam2 seperti ini baik?"
Daun bergerak sedikit.
Angin sore itu di Mandalawangi memang sangat dingin.
Ku bergetar, Kupercaya itu tandanya "iya"
Ku lari ke bukit sebrang.
Ternyata memang melihat kamu tersenyum adalah hal terbaik.
Walau aku bukan alasan terbesar buat kau tersenyum.
Bagaimana?
Bagaimana semesta?
Cinta bukan tentang memiliki, hanya kau tersenyum kudibuat jatuh cinta.
Payah.
In
aku
adalah aku
yang meanggil namamu, kusebut romeo
kamu sebatas angan
aku sebatas air
aku (sekarang) tidak cemburu, romeo
aku hanya belum terbiasa
jangan jauhiku
sekalian saja kau benci aku
bukan hanya dalam doa
dalam sebuah cerita
hari ini kamu melucu,
romeo seharusnya romantis, tp kamu melucu
kuceritakan pada ibuku, ibu tersenyum, tanya
siapa lelaki itu
kubilang "romeo, imam yang soleh, entah untuk siapa, kuyakin imam yang soleh"
kudengar kata amin di ujung bibir ibu
esoknya, kupanggil namamu
kau dan perempuan itu menoleh
jujur, aku (sekarang) tidak cemburu
bagaimana bisa ku cemburu
sedang kau sedang bahagia-bahagianya romeo
ingin ku peluk kalian berdua
ku peluk julietmu, kuceritakan betapa bahagianya bisa memiliki romeo
cukup aku hanya menceritakan kisahmu setiap hari ke ibuku
ke ibuku, yang selalu mengamini doa ku untukmu
aku hanya mendoakan julietmu
(sekarang) bukan ingin menjadi julietmu
yang meanggil namamu, kusebut romeo
kamu sebatas angan
aku sebatas air
aku (sekarang) tidak cemburu, romeo
aku hanya belum terbiasa
jangan jauhiku
sekalian saja kau benci aku
bukan hanya dalam doa
dalam sebuah cerita
hari ini kamu melucu,
romeo seharusnya romantis, tp kamu melucu
kuceritakan pada ibuku, ibu tersenyum, tanya
siapa lelaki itu
kubilang "romeo, imam yang soleh, entah untuk siapa, kuyakin imam yang soleh"
kudengar kata amin di ujung bibir ibu
esoknya, kupanggil namamu
kau dan perempuan itu menoleh
jujur, aku (sekarang) tidak cemburu
bagaimana bisa ku cemburu
sedang kau sedang bahagia-bahagianya romeo
ingin ku peluk kalian berdua
ku peluk julietmu, kuceritakan betapa bahagianya bisa memiliki romeo
cukup aku hanya menceritakan kisahmu setiap hari ke ibuku
ke ibuku, yang selalu mengamini doa ku untukmu
aku hanya mendoakan julietmu
(sekarang) bukan ingin menjadi julietmu
In
Pertemuan
pertama, kamu datang, aku biasa saja. kau keluarkan coklat, aku sedang flu. kali ini tidak,kataku. kamu diam.
kedua, kamu datang, kali ini dengan buket bunga, aku bersin. sekaligus mencaci, kutak suka bunga,kataku. kamu diam.
ketiga, kamu datang lagi, kuberi sela pada bangkuku tanpa melihatnya, tanda kupersilakan kamu duduk. kamu berdiri diam. ku tatap, seolah tanya kenapa.
"aku tak mau ada keempat bahkan sampai kesepuluh atau keseratus, sudahi sekarang. aku mau kamu. aku yang biasa tidak akan membuat kamu bersin atau flu lagi. aku hanya ingin kamu. aku akan egois memilikimu"
aku diam.
lalu tersenyum. entah karna kata2nya atau karna dia sedang melucu.
tapi lelaki ini kurasa dapat membaca sikap ku yang tak suka dengan hubungan macam bunga dan coklat.
aku suka.
kedua, kamu datang, kali ini dengan buket bunga, aku bersin. sekaligus mencaci, kutak suka bunga,kataku. kamu diam.
ketiga, kamu datang lagi, kuberi sela pada bangkuku tanpa melihatnya, tanda kupersilakan kamu duduk. kamu berdiri diam. ku tatap, seolah tanya kenapa.
"aku tak mau ada keempat bahkan sampai kesepuluh atau keseratus, sudahi sekarang. aku mau kamu. aku yang biasa tidak akan membuat kamu bersin atau flu lagi. aku hanya ingin kamu. aku akan egois memilikimu"
aku diam.
lalu tersenyum. entah karna kata2nya atau karna dia sedang melucu.
tapi lelaki ini kurasa dapat membaca sikap ku yang tak suka dengan hubungan macam bunga dan coklat.
aku suka.
kita makan siang bersama
tentu saja dimeja yang sama
ku duduk di depanmu, kau tanya, kenapa ku tidak duduk di sampingnya seperti layaknya kekasih.
ku bilang duduk berdampingan tidak menjadikan kita bukan sebagai kekasih, dalam 30menit kedepan aku hanya ingin menyantap makan siangku berhadapan, di sisi ini aku bisa melihat wajah mu memerah karna cabai yang kumasukkan terlalu banyak, dan tentu aku bisa melihat bila kamu makan terlalu antusias hingga tak memperhatikan lagi di area mulutmu ada sisa makanan. dan pemandangan ini tak bisa dilihat di sisi kananmu, sayang.
kau tersenyum. aku memerah.
In
Takut
Kulihat kain itu bergerak..
Lho kok makin bergerak.
astaga aku berhalusinasi lagikah, Ya Tuhan
aku takut hantu, makhluk gaib atau apalah itu namanya
cantik tidak ya.
suara apa itu?
apa itu hujan?
aku suka hujan, percayalah
tapi tolong jangan malam ini tolong Tuhan.
ah kakiku tersangkut kue.
astaga dia keluar
DIA KELUAR
ah apa itu?
apa itu Wanita yang tinggal dirumah ini?
"astaga kenapa manusia suka sekali berada di balik kain besar dekat jendela itu? apa itu namanya gorden"
kata anak ku yang baru keluar dari telur.
"sudahlah kita cari gula lagi, tampaknya kau sangat lapar" kataku untuk menenangkan anak - anak ku.
.
.
.
.
.
"Akhirnya kudapatkan foto bagus di balik gorden hehe, ihhhh banyak banget semut ngapain disini"
In
Mimpi Buruk?
Malam bagiku adalah awal.
malam ini seperti biasa kututup mata.
dan ku tidur di bulu bulu yang sama sekali tak buatku gatal. "nyaman" kataku.
hal yang paling kunantikan di penghujung hari ini akhirnya tiba.
kumulai terlelap, masuk kedalam dunia sana.
dan kulihat dirimu sangat dekat. dekat sekali. tanpa spasi. seolah kamu menungguku disana. ditempat yang sama, senyum yang sama.
ah kamu menggombal lagi, seperti malam2 kemarin.. tidak lucu, tapi ku tertawa geli, terlalu sayang untuk tidak di bahagiakan.
terlalu dekat, kupeluk dia.
kupeluk erat, sampai aku ingin masuk ke dalam rongga tubuhmu, menjadi bagian dr tubuhmu. kekal.
ah.
waktunya tiba kita berpisah di awal hari.
kutarik selimutku.
"Selamat pagi, mimpiku."
.
.
Ditulis dengan tangan yang masi gemetar, dikarenakan memimpikan kamu 3 hari berturut-turut. (!)
Mimpi Buruk?
Bila buruk ku adalah kamu.
.
.
Bila buruk ku adalah kamu.
.
.
Let me sleep in my stone pillow every f night.
To see you in my darkness head.
Lagi
To see you in my darkness head.
Lagi
