Minta Tolong Pada Tuhan

19.59

 “maaf”

kubilang pada pengendara belakang

perasaanku meluap begitu saja dan mengenai mereka

mau bagaimana lagi


sedangkan

sunsilk hitam menyeruak masuk ke hidungku

lalu tangannya memaksa aku untuk melingkari pinggangnya, hangat

suaranya yang lembut membuatku menoleh beberapa kali untuk memastikan apa yang diucapkannya

badannya yang jenjang membuat kepalaku dibelakangnya terasa pas dengan bahunya. seolah memang bahunya menjadi tempat kepala bersandar

sesekali dia memiringkan kepalanya untuk mengenai kepalaku

kupastikan semua orang iri, jadi ku terus memeluknya tambah kencang


dia selalu memastikan bahwa aku tidak selalu mencintainya

tuhan, bagaimana memberitahu manusia ini aku jatuh setiap melihatnya

dalam semakin dalam setiap menciumnya

lebar senyum semakin lebar setiap dia meracau

tidakkah dia melihat mataku hanya tertuju dengannya?


“tuhan, aku mau seperti ini terus…..”


You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe